,

Penambang Pasir Kuarsa Bidik Peluang Kerja Sama Investasi Pabrik Kaca Xinyi di Rempang

DISCLAIMER

Artikel ini merupakan salinan dari berita-berita terkait HIPKI dan disediakan sebagai sumber informasi tentang perkembangan terbaru HIPKI. Kami mendorong pembaca untuk mengunjungi sumber asli untuk informasi lebih lanjut dan verifikasi. Semua hak cipta tetap milik pemilik asli berita/artikel/tulisan.

Bisnis.com, JAKARTA – Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) menangkap peluang kerja sama dari penanaman modal perusahaan asal China, Xinyi Group yang akan membangun pabrik kaca dan panel surya di Rempang, Batam.  Ketua Umum HIPKI Ady Indra Pawennari mengatakan pihaknya dapat aktif berkontribusi dalam menyediakan bahan baku pasir kuarsa atau silika untuk proses produksi di pabrik-pabrik tersebut.  “Kami dalam berbagai kesempatan selalu menyambut baik investasi dalam rangka peningkatan nilai tambah pasir kuarsa, termasuk yang direncanakan oleh Xinyi Group untuk mendirikan pabrik kaca dan panel surya di Pulau Rempang, Batam,” kata Ady kepada Bisnis, Kamis (28/9/2023).  Meski demikian, Ady mewanti-wanti para investor yang akan mengelola pabrik produsen kaca dan panel surya tersebut untuk memberikan harga beli produk pasir kuarsa yang kompetitif atau setara dengan harga di pasar internasional. 

Hal ini demi mendukung terciptanya interaksi yang saling menguntungkan. Sebagai gambaran, harga jual pasir kuarsa di lokasi tambang secara umum berkisar sekitar Rp50.000-Rp100.000 per ton. Untuk penjualan domestik, harganya mencapai sekitar Rp160-220 ribu per ton di lokasi penerima/pembeli. “Kami tidak ingin niat baik kita dalam mendorong peningkatan nilai tambah komoditas hanya menguntungkan salah satu pihak saja, misalnya karena harga dan pola bisnis yang terbentuk dari monopoli pembelian, sehingga menyengsarakan yang lain,” tuturnya. 

Ady menuturkan, apabila ekosistem perdagangan yang buruk dan terjadinya monopoli pembelian akan berdampak negatif dalam banyak hal, termasuk kerusakan lingkungan yang tak terkendali, peluang penyelundupan, dan ketidakpatuhan regulasi.  “Kami berharap HIPKI dapat berkontribusi lebih melalui keterlibatan dalam bisnis dan investasi proses pengolahan-pemurnian pasir kuarsa sehingga nilai kapitalisasi juga dapat meningkat,” tambahnya.  Lebih lanjut, dia mengungkap pentingnya keterlibatan HIPKI yakni untuk mendorong terciptanya alih teknologi sehingga kapasitas sumber daya manusia juga ikut meningkat dengan adanya investasi tersebut.  Diberitakan sebelumnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebut pabrik kaca yang akan dibangun oleh perusahaan asal China, Xinyi Grup di Pulau Rempang baru dapat beroperasi pada 4 hingga 5 tahun mendatang.  Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi menjelaskan Xinyi akan membangun hilirisasi pasir kuarsa bersama 13 perusahaan mitranya di area Sembulang, Rempang dengan lahan seluas 2.300 hektare.  “Xinyi baru bisa 4-5 tahun lagi bisa operasional, karena mau buat pelabuhan dan infrastruktur lainnya,” kata Rudi, Rabu (27/9/2023) di Batam.  Rudi menuturkan bahwa dalam rentang waktu tersebut, ada kesempatan untuk mempersiapkan generasi muda di Rempang agar bisa mempelajari kompetensi kerja, sesuai yang dibutuhkan Xinyi.

sumber : bisnis.com , pada hari Kamis, 28 September 2023, Pkl. 18.42 WIB

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *